Pernahkan anda mengalami mesin mobil anda mati karena kepanasan, ini diakibatkan oleh radiator mobil kita tidak bekerja dengan baik di karenakan kebocoran, kering, dan sebagainya. Harus diingat bahwa di dalam radiator sering kali ditemukan karat dan kerak yang membandel. Oleh sebab itu, perawatan akan lebih baik jika Anda melakukan pembilasan air radiator secara berkala.
Bila pengisian air radiator dan pencucian radiator dilakukan secara rutin, maka akan menghambat timbulnya kotoran yang dapat menimbulkan efek domino. Kinerja pendinginan mesin tidak maksimal, karena air tidak bersirkulasi dengan baik karena sirkulasi yang tidak sempurna, kondisi selang air, menjadi lebih cepat getas. Akhirnya bisa ditebak, mesin menjadi panas dan mobil mogok.
Kasus ini belum seberapa. Kasus overheat yang parah bahkan bisa menyebabkan melengkungnya kepala silinder mesin/silinder head. Kalau sudah begini, hanya ada dua pilihan, ganti kepala silinder atau membubutnya. Dan jelas kedua opsi tersebut akan merogoh kocek Anda lebih dalam lagi. Kasus overheat juga bisa menyebabkan pemborosan konsumsi BBM karena BBM menguap di intake manifold.
Idealnya pembilasan atau yang dikenal dengan flushing, dilakukan rutin setiap 20 ribu kilometer. Namun, kita harus tetap memperhatikan cara mengurasnya. Seringkali pemilik mobil atau mekanik hanya melakukan sekali pembilasan. Hasilnya, sisa cairan flushing bercampur dengan coolant atau air radiator, sehinggga kinerja coolant tidak maksimal. Untuk langkah perawatannya, bisa mengikuti manual book ataupun display di dashboard.
Bila dihitung dengan mileage, kira-kira pada 7000km, 14.000km, 28.000km, 56.000km. Pengurasan air radiator dapat dilakukan sendiri, akan tetapi bagi mobil yang menerapkan sistem kedap udara ada baiknya Anda berkonsultasi dahulu dengan mekanik yang bersangkutan.
Cara Mengganti Air Radiator Sendiri Di Rumah
Jika Anda memiliki waktu luang, anda dapat melakukan nya sendiri dengan cara berikut :
- Panaskan mesin mobil hingga suhu di body radiator hangat-hangat kuku. Hal ini berguna untuk menguraikan endapan dalam radiator atau di blok mesin. Jangan terlalu lama memanaskan mesin, sebab suhu air akan naik dan berbahaya bagi keselamatan kerja.
- Kemudian matikan mesin dan buka tutup radiator perlahan –lahan. Lapisi tutup radiator dengan lap basah demi keselamatan dan kemudahan bekerja.
- Buka sumbat radiator fan berada di bawah radiator dan menghadap ke mesin. Bentuknya pipih kecil, terbuat dari plastic atau alumunium.
- Biarkan air mengalir hingga radiator kering. Lalu siapkan radiator flush dan campur dengan air secukupnya (2-3 liter). Kencangkan sumbat radiator dan masukkan campuran larutan tersebut ke dalam radiator. Jika ternyata masih kurang, tambah lagi dengan air. Setelah itu pasang kembali tutup radiator bagian atas.
- Hidupkan mesin,kurang lebih 2 sampai 3 menit hinggga body radiator hangat-hangat kuku.
- Ulangi langkah ketiga. Biarkan air yang bercampur radiator flush terbuang
- Tutup kembali sumbat radiator dan isi dengan air bersih. Pasang kembali tutup bagian atas dan hidupkan mesin selama 2-3menit.
- Matikan mesin, buka tutup radiator atas dan penyumbat bawahnya. Langkah ini untuk membilas cairan radiator flush agar benar-benar bersih. Sebab, jika radiator flush masih tersisa atau bahkan tercampur coolant, maka dapat menimbulkan kerak pada radiator dan kinerja coolant tidak maksimal.
- Siapkan cairan radiator coolant(pendingin tambahan), masukkan ke dalam radiator dan tambahkan air hingga penuh. Nyalakan mesin 2-3 menit, lalu matikan. Tambahkan air jika kurang. Isi pula air ke wadah cadangan radiator(reservoir).
- Jangan lupa untuk mengelap bagian mobil yang terkena tumpahan, agar ruang mesin senantiasan bersih dan memudahkan Anda mengecek radiator jika terjadi kebocoran.
Demikianlah tips merawat dan mengganti air radiator pada mobil anda, mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan anda sehingga dapat melakukan perawatan dan penggantian air radiator sendiri tanpa harus repot-repot ke bengkel. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!
